Puisi untuk Ibu, dalam rangka memperingati ”hari ibu“. Puisi karya Ratih Sanggarwati (Ratihsang) yg saya copi tahun lalu dari milis sebelah.. untuk Ibunda, istriku dan tentunya saudara perempuanku serta kaum ibu..selamat hari ibu.
Anakku…...
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu,
maka ibu akan memilih mengandungmu. .
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah,
Sembilan bulan nak…
Engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman,
karena ibu kecewa dan berurai air mata
Anakku…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu. Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu, adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit, yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir,tangismu memecah dunia..
Saat itulah…saat paling membahagiakan. ...
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah, Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan, Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu
Anakku…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah,atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu, maka ibu memilih menyusuimu
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu di dada ibu dalam kantuk ibu adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan
Anakku…
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu
Tetapi anakku…
Hidup memang pilihan…Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak…Maafkan ibu…Maafkan ibu…
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita, agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak…Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak…Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu…
Ratih Sanggarwati (Ratih Sang)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
5 komentar:
"Puisi Bapak" nya kapan?
ya tuh bikin iri...
kok jarang orang muji2 bapak pdhal kan.., pingin jg..
bismillah..., assalamualaikum
begitu membaca puisi ini, luluh lantah dalam hati saya, air mata saya melelh membasahi pipi hingga bibir.Terlalu dalam cinta kasih sayang ibunda kita, terlalu sulit untuk berkata tidak, jika bolehlah kepedihan ini mengingatinya, ingat sm almarhumah ibu saya, dan sy pun juga sgt menyaynginya, kesendirian dan ksedihan ini, itulah yg sy takutkan, jika dlm syurgaNYA ibunda masih berduka untuk kita buah hatinya yang merasa merana, Allahu Akbar, semoga Alalh selalumenjaga ibu kita dalm kemuliaanNYA, Amin
Wassalamualaikum,,
Betul Mbak...
kalau kita sudah kehilangan Ibu...
diibaratkan kehilangan cahaya..
yaitu cahaya yang selalu menerangi siang maupun malam...
Salam kenal kembali, Anda mungkin adik atau kakakku ya
Posting Komentar